![]() |
Froomme.id |
Jika Anda memiliki penghasilan yang pas-pasan tetapi ingin mencoba investasi, ternyata hal itu sangat mungkin dilakukan. Anda bisa melakukan investasi kecil-kecilan, tetapi dengan banyak pertimbangan dan cara tersendiri.
Berinvestasi bisa tampak seperti tugas yang menakutkan. Sangat mudah untuk terjebak dalam jargon dan struktur pasar yang kompleks, tetapi pada intinya, berinvestasi hanyalah cara lain untuk menghemat uang. Ini adalah kesempatan bagi Anda untuk maju melalui investasi yang bijak.
Pilih Instrumen Investasi yang Sesuai
Ada sejumlah instrumen investasi berbeda yang bisa Anda pilih. Berikut ini beberapa hal penting yang perlu diingat ketika memutuskan jenis instrumen investasi yang tepat untuk Anda:
- Saham: Saham menawarkan risiko tetapi imbal hasil yang lebih tinggi daripada opsi lain, seperti obligasi atau reksa dana.
- Obligasi: Obligasi memiliki imbal hasil yang lebih rendah, tetapi umumnya dianggap lebih aman daripada saham, karena didukung oleh perusahaan atau entitas pemerintah yang membayar bunga atas uang yang dipinjam ("pokok"). Obligasi juga dapat disebut sebagai sekuritas pendapatan tetap karena mereka membayar jumlah tertentu setiap tahun hingga jatuh tempo.
- Reksadana: Ini adalah portofolio terkelola yang terdiri dari beberapa jenis aset yang berbeda seperti saham dan obligasi, yang memungkinkan investor untuk melakukan diversifikasi tanpa mengambil terlalu banyak risiko sekaligus. Reksadana sering kali dikenakan biaya, tetapi mungkin masih lebih murah daripada membeli sekuritas individual sendiri; beberapa memerlukan setoran awal sebelum pembelian dapat dimulai, sementara yang lain membebankan biaya manajemen yang berkelanjutan setiap tahun tanpa memandang aktivitas dalam akun itu sendiri."
Sisihkan Uang Kecil
Langkah pertama untuk membuat uang Anda tumbuh adalah dengan memutuskan untuk menyisihkan sebagian. Tidak masalah jika Anda memiliki Rp100 ribu atau Rp250 ribu, menyisihkan sedikit uang tunai akan membantu mencegah pengeluaran sembrono dan menunjukkan kepada diri Anda sendiri bahwa menabung itu mungkin. Hal ini juga membantu membuat menabung menjadi lebih terbiasa, yang bisa jadi sulit ketika ada begitu banyak hal yang menggoda di luar sana.
Seimbangkan Portofolio Anda Sesuai Kebutuhan
Rebalancing adalah proses memastikan portofolio Anda kembali ke tempat yang seharusnya. Ini bisa berarti memindahkan uang untuk membeli aset yang berbeda, atau menjual satu set aset dan membeli aset lainnya. Rebalancing dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan layanan robo-advisor seperti Wealthfront atau Betterment. Atau, Anda dapat melakukannya secara manual dengan mengikuti beberapa langkah sederhana:
- Periksa alokasi aset Anda untuk setiap portofolio. Hitung berapa persentase investasi dalam saham vs obligasi vs reksadana.
- Jika ada portofolio yang melenceng dari alokasi targetnya, jual cukup banyak dari satu jenis investasi untuk mengembalikannya ke jalur yang benar. Ini bisa berarti menjual saham dalam satu reksa dana saham jika portofolio memiliki terlalu banyak saham untuk jumlah yang dialokasikan untuk dana itu. Jika tidak ada cukup saham secara keseluruhan tetapi ada terlalu banyak obligasi, maka jual beberapa obligasi itu untuk mendekatkan semuanya lagi. Jika tidak ada pendekatan ini yang cukup membantu menyeimbangkan portofolio, pertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak dana / aset sampai semuanya seimbang kembali.
Berinvestasi adalah sesuatu yang kebanyakan orang tidak mulai lakukan sampai mereka dewasa. Tetapi kabar baiknya adalah, Anda masih bisa memulai membangun kekayaan Anda. Anda pun bisa menggunakan peer to peer lending untuk investasi. Bahkan, ada banyak perusahaan yang membuka peer to peer lending di Indonesia bagi yang ingin mendapatkan pendapatan tambahan.